Senin, 27 Juni 2022

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain:

1. Alat pengukur curah hujan NETA 250

2. Thermometer, Hygrometer, Humidity UNI-T UT333

Saat ini kondisi alat masih berfungsi dengan baik dan terawat.

Mengingat ketika menjadi mahasiswa dulu seringkali kesulitan mendapatkan akses alat ukur untuk menyelesaikan tugas akhir, maka saya berencana menyewakan alat-alat pengukuran yang saya miliki khusus untuk kalangan mahasiswa. Syarat dan ketentuan berlaku.

Saya berharap alat ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat setidaknya membantu mahasiswa-mahasiswa yang membutuhkan alat tersebut untuk menyelesaikan tugasnya.

Untuk lebih lanjut dapat menghubungi saya melalui email di srirhs@yahoo.com

Sekian, salam mahasiswa.




Minggu, 09 Agustus 2020

Salah Jurusan??

Banyak sekali orang melihat latar belakang pendidikan seseorang dari lingkup besar jurusannya. Ketika berubah dari lingkup besar jurusannya, akan langsung dicap sebagai 'salah jurusan'.

Itu yang saya sering alami ketika ditanya jurusan yang saya ambil saat ini. Terlihat tidak nyambung.

Saya memutuskan belajar sebagai analis kimia (SMAKBo) pada jenjang sekolah kejuruan, dilanjutkan teknik lingkungan (UI) pada jenjang strata 1, dan teknik mesin (UI) pada jenjang strata 2. Terlihat tidak nyambung ya?? Terlebih orang mengaitkan dengan prospek lapangan pekerjaan yang bisa saya ambil akan sangat terbatas. Tapi keseluruhan jenjang ini merupakan ilmu-ilmu yang saya sangat ingin ketahui. Ilmu yang bisa saya rajut menjadi sebuah tema bernama 'waste-to-energy'. Lebih dari sekedar proses kimia yang terjadi didalamnya, penanganan emisi yang dihasilkannya, namun juga keseluruhan instalasi yang dibutuhkan. Ketika kata 'waste-to-energy' ini disebutkan, sebagian orang yang bertanya mulai mengerti arti dari semua jurusan yang saya ambil.

Terkadang lelah dengan pertanyaan 'salah jurusan' hingga saya sempat memutuskan untuk tidak perlu menjelaskan kepada setiap orang yang bertanya, cukup jawab "Mungkin, salah ya?" sembari tersenyum. Namun dengan tulisan ini saya kira dapat memberikan jawaban pada orang-orang yang bertanya terkait latar belakang pendidikan yang saya ambil.

Pun terkait pekerjaan yang saya lakukan. Pada dasarnya saya memang mengambil keputusan untuk freelance per proyek, tidak lagi bekerja kantoran.

Saya masih menerima jasa konsultasi untuk bidang MEP (sesuai pekerjaan saya selama hampir 6 tahun sebelumnya), serta jasa pembuatan laporan maupun kajian-kajian yang sejalan dengan waste-to-energy. Bila ada yang berminat untuk meng-hire jasa konsultasi saya, dapat langsung menghubungi saya disini maupun melalui email ke srirhs49@gmail.com.

Untuk harga saya bisa bernegosiasi, khususnya untuk kajian tema waste-to-energy. Kenapa? Karena pada dasarnya, dari ilmu yang saya miliki, saya sangat ingin berbagi dan bersama mengaplikasikan waste-to-energy di Indonesia.

Menjadikan yang terbuang lebih bernilai tanpa melebihi daya dukung lingkungan.

Semoga deskripsi singkat ini membawa kemajuan untuk teknologi maupun menambah pengalaman saya mewujudkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi yang ramah lingkungan.

Salam.

Sabtu, 24 Februari 2018

Tugas Komputasi Teknik 1


Soal 1 Perhitungan Luas Lingkaran

Hitunglah luas sebuah lingkaran dengan jari-jari R menggunakan metode:
  1. Analitis 
  2. Komputasi Software EES 
Jawab:

1. Analitis

Perhitungan luas lingkaran secara analitis menggunakan persamaan umum luas lingkaran πR^2. Pada soal ini diasumsikan nilai R=1, maka didapatkan luas lingkaran adalah sebesar:

Luas Lingkaran (Lʘ) = πR^2
                                   = π x 12
                                   = 3.14

2. Komputasi Software EES

a. Identifikasi Permasalahan dan Pembentukan Persamaan
Dalam perhitungan luas lingkaran metode komputasi, perlu dilakukan pendekatan dengan membentuk sebuah model persamaan. Pada kasus ini, model persamaan yang dibentuk ialah dalam bentuk segitiga, sehingga luas lingkaran akan diwakili oleh luas segitiga. Semakin banyak segitiga yang dibentuk, semakin kecil nilai kesalahan. Nilai kesalahan diwakili oleh luas tembereng yang terbentuk akibat luas lingkaran. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar berikut:


Sehingga persamaan model komputasi yang digunakan adalah:

Luas Segitiga (L∆) = 1/2 R^2 sin θ

Luas Lingkaran (Lʘ) = jumlah segitiga yang dibentuk (n) x luas segitiga (L∆)

Jumlah segitiga yang dibentuk (n) =

Dari persamaan ini, akan didapatkan nilai θ minimum dan nilai n minimum dimana nilai luas lingkaran mendekati dengan nilai sebenarnya. Nilai sebenarnya didapatkan dari persamaan umum luas lingkaran πR^2

b. Buka software EES (Engineering Equation Solver).

c. Ketikkan persamaan yang akan dihitung serta batasannya, pada soal ini diasumsikan batasan nilai R = 1, seperti pada tampilan berikut.


d. Cek bentuk persamaan dengan menekan tombol Formatted Equation pada taskbar, atau menekan ctrl+F, atau memilih Windows → Formatted Equation.


e. Cek jumlah persamaan dan jumlah variabel dengan menekan tanda ceklis pada taskbar, atau menekan ctrl+K atau memilih Calculate → Check/Format.


Pastikan tidak ada kesalahan (error) yang dideteksi oleh software.

f. Selesaikan persamaan dengan menekan tombol Solve pada taskbar, atau menekan F2 atau memilih Calculate → Solve.


Didapatkan hasil nilai luasan lingkaran. Nilai A segitiga merupakan nilai luasan segitiga yang dihitung dengan jumlah segitiga sebesar n, dan sudut sebesar θ.

g. Untuk menentukan titik kritis dimana nilai θ minimum dan nilai n minimum, perlu dilakukan diskritisasi dari persamaan tersebut. Pada proses diskritisasi, harus ada variabel yang bebas. Pada jawaban ini dilakukan diskritisasi pada variabel θ, sehingga persamaan θ harus dihilangkan. Diskritisasi dapat juga dilakukan pada variabel n. 
Diskritisasi dapat dilakukan dengan menggunakan Parametric Table. Tekan tombol New Parametric Table atau memilih Table → New Parametric Table. Tambahkan variabel theta, n, A segitiga dan A lingkaran pada variabel dalam tabel.


Didapatkan tampilan sebagai berikut:


h. Lakukan diskritisasi dengan beberapa variasi batasan. Variasi batasan dilakukan untuk mendapatkan nilai luas lingkaran yang semakin mendekati dengan nilai perhitungan analitis.







Hasil akhir menunjukkan bahwa nilai θ minimum dan nilai n minimum untuk mendapatkan hasil yang mendekati analitis adalah θ = 3.6 dan n = 100, sehingga didapat persamaan:
Luas Lingkaran (Lʘ) =

merupakan persamaan yang paling mendekati nilai luas lingkaran.


Pengecekan Hasil Perhitungan Luas Lingkaran:

Kesimpulan

Perhitungan luas lingkaran dapat menggunakan pendekatan model persamaan luas segitiga. Untuk mendapatkan hasil akhir yang mendekati analitis, dalam menentukan nilai asumsi jari-jari (R) diawal sebaiknya menggunakan nilai yang mendekati dengan persoalan yang akan diselesaikan.

Kamis, 28 Desember 2017

Resolusi

Pertama kali saya membuat sebuah resolusi adalah saat acara Achievement Motivation Training (AMT) yang diadakan oleh sekolah. Disana saya baru menyadari pentingnya sebuah resolusi atau tujuan untuk DITULIS.

Tuliskan resolusi yang ingin dicapai, resapi, dan simpan. Buka tulisan itu pada waktu-waktu tertentu dan biarkan alam bawah sadar yang menggerakkan kita menuju resolusi atau tujuan yang kita inginkan. Pastikan semua resolusi atau tujuan mengarah pada hal-hal yang positif. Insya Allah semua dapat terwujud.

Alhamdulillah, dari semua resolusi yang pernah saya catat, semua terwujud dengan baik dan menyenangkan kecuali satu hal. Satu hal yang selalu ada dalam setiap resolusi, dan bertahun-tahun belum terwujud, namun saya yakin suatu hari nanti hal ini akan dapat terwujud dan menjadi indah pada waktunya. Aamiin.

Kini saatnya kembali menuliskan resolusi untuk tahun-tahun selanjutnya. Dan memiliki MRF (Material Recovery Facilities) yang beroperasional menjadi satu resolusi yang ingin diwujudkan pada tahun 2020, selain itu,,,, saya belum menuliskannya.... Ada ide lain?

Rabu, 10 Mei 2017

Sebuah Perjalanan

Hari ini, rabu 10 mei 2017 adalah hari terakhir saya bekerja. Banyak cerita dan rasa yang saya alami selama bekerja di tempat ini. Biarkan itu semua jadi kenangan yang takkan terlupakan dalam hidup saya.

Senin, 17 oktober 2011, hari pertama saya berangkat sebagai karyawan di kantor itu. Tak ada pikiran apa-apa, hanya sekedar mengikuti arus setelah kuliah, ya kerja. Di sana saya mendapatkan banyak teman yang sudah seperti keluarga. Menyenangkan.
Hari-hari diisi dengan tawa canda, tak lupa kadang tangis ikut serta mengisi hari-hari itu. Untuk mencapai target, seringkali harus bekerja di hari sabtu dan atau minggu. Bahkan pernah harus menginap si kantor untuk memenuhi target yang telah disepakati.

Hari ini, semua kenangan itu muncul kembali.

Disaat kami, para karyawan merencanakan liburan bersama. Dari ke pulau seribu Pulau Untung Jawa, ke pemandian air panas sentul, ke Nusa kambangan Cilacap, rafting citatih sukabumi, hingga keliling kota Jogjakarta. Semuanya menyenangkan. Berlibur di sela-sela pekerjaan yang menumpuk, sehingga dinamakan 'escape from the project'.

Hari ini, serasa baru kemarin saya memulainya.

Pergi pagi, pulang petang (P4). Bertemu, berkenalan dengan orang-orang yang senasib nglaju tiap harinya. Bahkan supir dan kenek bis pun sudah hafal dengan jam-jam saya pergi dan pulang, serta kebiasaan saya yang selalu minta duduk (kalo ga duduk, ga naek bis, cari alternatif laen). Memang hanya sekedar hafal wajah, bukan nama. Saya sering dipanggil 'teteh yang dibawah pohon ceri', 'teteh yang pake jilbab', atau hanya sekedar 'mba' atau 'teteh'. Dengan mereka, saya tidak dipanggil 'bu', karena saya masih terlihat sepantaran dengan anak-anak mereka.
Seringkali ketika hari sudah terlalu malam dan bis terakhir telah terlewati, atau ketika jalanan Sukabumi terlalu macet, mereka menawarkan tumpangan berbayar (omprengan) sampai ciawi atau sampai kantor. Saya sangat bersyukur berkenalan dengan mereka. Mereka pun tau kalau saya tidak suka dengan perokok. Mereka selalu menjauhkan diri ketika hendak merokok atau menahan untuk tidak merokok ketika didekat saya dikala kondisi bis penuh.

Serasa baru beberapa hari saya mengenal mereka.

Tukang ojek yang selalu siap sedia ketika melihat saya turun dari bis. Berbincang tentang banyak hal dengan mereka. Sangat menginspirasi saya. Bahkan ada bapak ojek yang sering memberikan saya tebakan, jika saya benar maka beliau mengratiskan ongkos ojeknya. Hihihi. Saya selalu senang berbincang-bincang dengan mereka. Dan lagi-lagi, kami hanya hafal wajah, saya belum sempat menanyakan nama mereka.

Bahagia itu sederhana.

Bertemu dengan owner-owner yang sudah jauh memiliki jam terbang, dengan senior-senior engineer dari berbagai perusahaan, hingga dengan supplier yang tak kalah bersemangat menjelaskan produk yang mereka bawa. Iya, itu semua mengajarkan saya tentang menjadi seorang engineer sejati. Meskipun seringkali beberapa waktu saya merasa sangat minder berhadapan dengan mereka. Tapi saya hanya berfikir, 'kita sama-sama manusia' itu yang bisa membuat saya bertahan.

Curhat tentang beban kerjaan pada senior engineer dikantor. Saya ingat selalu ada tangisan untuk setiap proyek yang saya tangani, minimal satu kali. Hehehe. Tertekan oleh kondisi. Senior dan teman-teman satu divisi yang sangat membantu saya keluar dari tekanan itu. Kadang kesal, kadang marah, tapi ya sudah, memang harus dijalani. 

Semua kenangan itu muncul kembali. Mengingatkan saya bahwa sudah 5 tahun lebih saya berada disana. Waktu yang singkat untuk seorang engineer muda memahami permasalahan di lapangan. Tapi bagi saya cukup untuk menuntut ilmu kembali untuk menyelesaikan masalah di lapangan.

Saya hanya ingin belajar sementara waktu ini.
Karena banyak hal yang seringkali menjadi pertanyaan yang menggaung di kepala saya. 'kenapa begini', 'kenapa begitu'. Saya ingin mencari jawaban atas pertanyaan itu semua. Memanaskan otak kembali. Karena ke-monoton-an ini membuat otak saya serasa berhenti berfikir.

Hanya ingin mewarnai hidup dengan warna lainnya.

Pada intinya, seluruh kegiatan saya selama 5 tahun terakhir takkan pernah terlupakan. Saya sangat berharap silaturahmi ini akan tetap terjaga.
Dan satu hal yang saya usahakan. Memasukkan mereka yang pernah mewarnai hidup saya ke dalam daftar untaian do'a-do'a saya. Semoga kami semua selalu diberikan keberkahan hidup dan selalu berada di jalan yang benar.

Salam sayang, salam sahabat untuk semua orang yang berperan di perjalanan hidup saya, khususnya perjalanan saya di kantor ini.

Sukses untuk kita semua. :)
Semangat!!!

*Terharu banget dapet kue ini... T_T
Makasih banyak tuk Piti, atas segala-galanya. Wish you all the best. Semangat!

Senin, 10 April 2017

Memesona Itu Unik

Setiap wanita itu cantik, dengan segala apa adanya mereka. Iya. Dengan segala apa adanya mereka. Karena dengan apa adanya mereka, mereka akan berbeda dan memancarkan pesona yang ada dalam dirinya. Unik. Unik berarti khas untuk setiap individu. Tidak ada yang menyamai, bahkan pada pasangan kembarpun memiliki keunikan yang menjadi ciri khas tiap individunya.

Memesona itu unik. Pada setiap orang, khususnya wanita, ada pesona memancar yang berasal dari dalam dirinya. Pesona dari berbagai sisi kehidupan yang meliputi sisi kecerdasan, kemandirian, ketangguhan, hingga ketegasan dalam melewati berbagai macam kondisi. Wanita yang memesona pada sisi kecerdasan berbeda dengan wanita yang memesona pada sisi kemandirian, akan berbeda dengan wanita yang memesona pada sisi ketangguhan, dan akan berbeda pula dengan wanita yang memesona pada sisi ketegasan. Karena apa? karena memesona itu unik.

Pesona tidak terbatas pada satu sisi saja. Seseorang dapat memiliki pesona pada beberapa sisi sekaligus. Pesona itu terbentuk dari keseharian yang dilewati, ujian hidup yang dihadapi, serta dukungan lingkungan sekitar yang didapati.


#MemesonaItu tentang Kualitas Diri. Kualitas diri dilihat dari kepribadian dan keindahan. Kepribadian identik pada setiap diri seseorang. Seseorang yang memiliki prinsip akan menguatkan karakter pribadinya. Sedang keindahan tidak selalu mengenai tampilan fisik. Keindahan dapat disandingkan dengan kebersihan, kebugaran, dan kesesuaian. Menjaga kebersihan diri, melatih diri untuk tetap bugar, dan menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar akan menampilkan keindahan yang ada dari dalam diri seseorang. Kepribadian yang kuat dan keindahan yang terjaga akan membangkitkan pesona dalam diri.


#MemesonaItu tentang Kapasitas Diri. Kapasitas diri untuk menakar hal yang mampu dan tidak mampu dilakukan. Tingkatkan kapasitas diri dengan mengoptimalkan kemampuan diri. Pesona itu akan terlihat saat seseorang berjalan pada bidang yang mampu dilakukannya. Seperti pesona guru yang sedang mengajar, seperti pesona atlet yang sedang berlaga, hingga seperti pesona traveller yang sedang menjelajah. Setiap orang itu unik. Tak perlu melakukan sesuatu diluar kapasitas diri hanya untuk mendapat pengakuan semu. Cukup optimalkan kapasitas diri dan pesona itu akan memancar dari dalam diri.



  #MemesonaItu tentang Keberlanjutan Diri. Usia bisa membatasi hidup didunia ini, namun pesona yang melekat erat akan dapat hidup sepanjang waktu. Seperti pesona para pahlawan yang tetap hidup hingga hari ini. Keberlanjutan diri erat kaitannya dengan seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh lingkungan sekitar. Memesona diantara lingkungan yang memesona. Memesonakan lingkungan akan secara tidak langsung memesonakan diri.



Memesona itu unik tidak hanya pada individu, tetapi memesona itu juga unik terhadap dimensi waktu. Pesona gadis belia, wanita dewasa, ataupun nenek-nenek akan berbeda. Keseluruhannya memiliki pesonanya masing-masing. Pesona yang tak hilang dimakan zaman akan terpancar dari tutur kata, pemikiran, dan tatapan mata yang memesonakan lingkungan sekitar. Pandangan pertama merupakan bagian dari pancaran pesona bagi lingkungan sekitar yang belum pernah bertemu. Pancarkan pesona dengan kualitas diri yang sempurna, kapasitas diri yang optimal, dan diri yang bermanfaat bagi sekitar.

Pada akhirnya, bagiku memesona itu ialah dengan menjadi diri sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, serta sadar menempatkan diri dan terus berjuang menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sekitar. Memesona akan abadi ketika dalam setiap perjalanan hidup ditemani dengan senyum keikhlasan. Senyum keikhlasan yang terpancar dari tatapan mata akan menambah pesona diri.

Tersenyumlah. Pancarkan Pesona Unikmu.



Tulisan ini diikutsertakan pada lomba pancarkan pesona #MemesonaItu.



Rabu, 12 Oktober 2016

Bergerak

Ada yang datang, ada yang pergi
Ada yang senang, ada yang sedih
Kenangan yang takkan terganti.

Kenangan dan harapan
Masa lalu dan masa depan

Berhentilah memberi harapan, ketika harapan itu sudah terkunci
Cukuplah, biar ku cari harapan yang baru
Karena masih ada harapan yang terbuka
Yang terbaik untukku.

Pada akhirnya, semua akan menjadi ukiran kehidupan yang takkan terganti.

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...