Senin, 15 Februari 2010

Lebih dari Sekedar Mahasiswa

Mahasiswa. Suatu masa dimana seseorang dapat merasakan pendidikan yang lebih di bangku perguruan tinggi. Suatu masa dimana seseorang menjadi bernilai lebih di mata masyarakat. Suatu masa dimana seseorang menjadi penyambung antara pemerintah dengan rakyat. Suatu masa dimana seseorang dengan lantang dapat menyerukan kritikan hingga menjatuhkan suatu rezim pemerintah. Itulah sedikit gambaran akan mahasiswa.
Kemahasiswaan merupakan segala sesuatu yang berkenaan dengan mahasiswa. Berdasarkan kewajiban sesorang mahasiawa, kemahasiswaan dapat dibagi menjadi dua; kewajiban secara akademis dan kewajiban secara non akademis. Kedua hal ini menjadi suatu kewajiban yang ada pada seorang mahasiswa yang berlandaskan pada kebutuhan pasar di persaingan dunia nyata. Kedua hal ini merupakan hal penting dan utama yang dapat menumbuhkan suatu kreatifitas maupun inovasi kemajuan perkembangan negeri.
Kenyataannya yang terjadi saat ini, pelaksanaan kewajiban mahasiswa hanya terarah pada kewajiban akademis saja. Tidak dapat disalahkan jua, beban-beban akademis yang dirasakan semakin berat serta pembatasan masa belajar di perguruan tinggipun menuntut agar mahasiswa lebih fokus pada kewajiban akademisnya saja. Namun itulah seharusnya yang menjadi tantangan zaman ini. Mahasiswa saat ini dituntut agar dapat menyeimbangkan antara kewajiban akademis maupun non akademisnya. Kenapa tidak, mahasiswa haruslah tetap memiliki kemampuan hingga keahlian dalam bidang non akademis, seperti kemampuan manajemen waktu hingga kepemimpinan. Keahlian seperti itu tidak didapatkan secara teori saja, namun didapatkan dengan pengalaman dalam berorganisasi.
Perguruan tinggi dimana lembaga kemahasiswaannya mati hanya akan mencetak para pekerja yang hanya bekerja saja tanpa mempedulikan lingkungan sekitar, tanpa peduli akan kejadian disekelilingnya. Adanya lembaga kemahasiswaan menjadikan mahasiswa belajar untuk peduli pada keadaan sekitar yang sedang terjadi. Kepedulian itulah yang kini mulai hilang.
Universitas Indonesia yang dulu terkenal akan Kampus Perjuangan, dimana pejuang-pejuang kemahasiswaan terlahir dari kampus ini kini telah menurun kemampuannya dalam mencetak generasi pejuang. Benarkah itu? Buktikan bahwa kampus ini masih memiliki generasi pejuang yang dapat membangkitkan kembali kemahasiswaan demi mewujudkan perbaikan negeri kedepannya.
Jadilah saksi hidup perjuangan bangkitnya negeri ini. Hidup Mahasiswa!

Evolusi Managemen Limbah Padat

1.1 Limbah Padat Konsekuensi Hidup
Dahulu ketika penduduk atau masyarakat sedikit, limbah tidak menjadi sebuah permasalahan. Permasalahan mengenai limbah mulai muncul ketika manusia berada di suatu kelompok atau komunitas dimana akumulasi limbah akan menjadi konsekuensi dalam hidupnya.
Fenomena ekologi seperti polusi udara dan air dianggap berasal dari penanganan limbah padat yang salah serta rekayasa landfill yang buruk, sehingga mengontaminasi air permukaan dan air tanah. Daerah pertambangan menghasilkan leachet yang mengandung bahan beracun yang dapat mengontaminasi sumber air.

1.2 Timbulan Limbah dalam Masyarakat Berteknologi
Perkembangan masyarakat berteknologi di United States dimulai pada saat Revolusi Industri di Eropa, mengakibatkan penaikan pada permasalahan pengelolaan limbah padat. Untuk memahami permasalahan secara alami dapat ditinjau dari skema bahan dan membentuk kelompok angkatan penghasil limbah dalam masyarakat teknologi serta memandang efek atau dampak langsung akibat kecanggihan teknologi pada desain fasilitas limbah padat.

Skema Bahan dan Pembentukan Timbulan Limbah



Skema 1. Skema Bahan dan Pembentukan Timbulan Limbah
Sebuah jalan terbaik untuk mereduksi sejumlah limbah padat yaitu dengan membatasi penggunaan bahan baku serta menaikkan rata-rata daur ulang dan penggunaan kembali bahan limbah.

Efek Kecanggihan Teknologi
Teknologi modern dalam pengepakan dapat merubah parameter-parameter dalam mendesain fasilitas limbah padat. Respon teknis untuk mendesain fasilitas limbah padat harus memperhatikan trend. Prediksikan seluruh perubahan teknologi yang dapat berakibat pada perubahan karakteristik limbah padat.

1.3 Perkembangan Managemen Limbah Padat
Solid Waste Management atau Manajemen Limbah Padat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang dapat mengontrol generasi, penyimpanan, pengoleksian, pemindahan dan pengalihan, pemprosesan dan pengolahan limbah padat dalam berbagai cara yang didasarkan pada prinsip dasar kesehatan masyarakat, ekonomi, teknik, konservasi, estetika, dan kondisi lingkungan lainnya dan dapat dilihat dari respon tingkah laku masyarakat.

Elemen Fungsi dari Sistem Manajemen Limbah
Terdapat enam fungsi elemen dalam sistem manajemen limbah yaitu generasi penghasil limbah, pembagian dan penanganan, penyimpanan dan pemprosesan di sumber, pengumpulan, pembagian dan pemprosesan serta transformasi limbah padat, pemindahan dan pengangkutan serta pembuangan.

Hubungan antaran keenam fungsi elemen ditunjukkan pada skema dibawah



Skema 2. Hubungan Tiap Fungsi Elemen dalam Sistem Manajemen Limbah
Dengan memahami tiap fungsi elemen, hal ini memungkinkan untuk dapat mengidentifikasi aspek fundamental dan hubungan tiap elemen serta dapat dilakukan pengembangan jika kondisi memungkinkan.

1.4 Integrated Solid Waste Management (ISWM)
Integrated Solid Waste Management atau disingkat menjadi ISWM dapat didefinisikan sebagai teknik, teknologi dan program manajemen untuk mengumpulkan limbah spesifik secara lebih menyeluruh.

Hirarki Integrated Solid Waste Management(ISWM)
Hirarki yang diadopsi dari United States Environmental Protection Agency (EPA) mengandung beberapa elemen, yaitu sumber pengurangan, daur ulang, perubahan limbah dan landfill.

1.5 Operasi Sistem Managemen Limbah Padat
Perencanaan teknik manajemen limbah padat meliputi aspek sosial, politik dan factor teknis. Beberapa manajemen isu limbah padat dan pilihan masa depan serta tantangannya antara lain:
Manajemen isu meliputi standar peraturan pengamanan, improvisasi metode untuk interpetasi data, identifikasi bahaya dan racun, pembayaran untuk inprovisasi unit manajemen limbah, desain unit pengolahan lahan, dan perawatan untuk pengembangan dan operasi unit manajemen limbah.
Pilihan dan tantangan masa depan meliputi perubahan pola konsumsi di masyarakat, pengurangan volume limbah dari sumber, pembuatan pengaman landfill serta pengembangan teknologi baru.

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...