Minggu, 17 April 2016

Tetap Seorang Analis

"Warga analis semua bersatu
Yang lama, yang baru semuanya sama
Guna meraih hidup sederhana
Semua sama pelajar analis
Pelajar pelajar analis"
-Mars Analis-

Dulu, laboratorium merupakan lokasi favorit. Dimana banyak suka dan duka didalamnya, termasuk cinta.
Dulu, bahan kimia merupakan teman sehari-hari. Dari asam basa pekat pro analisis hingga asam basa sintetis.
Dulu, alat gelas dan instrumen selalu menemani setiap langkah. Dari piala gelas, labu ukur, gelas ukur, buret, spektrometer, hingga AAS.

Kini, melangkah ke laboratorium saja hampir tak pernah.
Kini, makanan sehari-hari hanyalah desain bangunan.
Kini, teman setia adalah komputer dan autocad.

Tapi, saya tetap seorang analis.
Dan akan tetap menjadi analis.
Meski kompetensi di laboratorium semakin pudar.
Namun pola pikir analis akan tetap ada dalam jiwa.

Disini, disekolah ini, terlalu banyak hal yang takkan dilupakan. Karna semua kenangan telah bersatu merangkai hidup saya. Disini saya belajar bukan hanya materi semata, namun lebih dari itu.
Ada pelajaran tentang arti kehidupan, arti persahabatan, dan arti cinta sejati. Karena semua aspek hidup perlu analisis untuk menentukan kualitasnya, kualitas hidup.

Lustrum. Temu alumni akbar yang selalu diadakan setiap 5 tahun sekali. Lustrum XIII menjadi kali kedua saya ikut hadir di acara ini. Acara yang selalu membangkitkan semangat analis dalam jiwa, meskipun kini tidak terjun dalam dunia industri.

Segala kenangan bersekolah disini menyadarkan saya bahwa saya tetap seorang analis.


Sabtu, 02 April 2016

Karna Waktu akan terus Berlalu

Kumulai tulisan ini dengan basmalah.
Bismillahirrahmannirrahim..

Tepat sepuluh tahun yang lalu. Senin, 3 April 2006.

Secara fisik, hari itu adalah hari terakhir aku yang dulu.
Karena esok aku mencoba menjadi aku yang baru.
Perubahan itu bukan sebatas keinginan. Perubahan itu melalui sebuah proses yang panjang. Perubahan yang membutuhkan kemantapan hati, persiapan jiwa, serta adaptasi lingkungan sekitar.

Butuh keberanian ketika aku menyatakan keinginan itu. Dan butuh waktu untuk mempersiapkan segala keperluan itu.

Kuingat saat aku menyatakan keinginanku pada orang tuaku. Tak sanggup aku menatap matanya. Cara aku nyatakan ialah dengan memeluk ibuku. Cara paling terakhir untuk membujuk dan menunjukkan keseriusanku.

Bukan mereka melarang, tapi pada saat itu banyak contoh kurang baik tentang keputusan serupa yang tidak konsisten. Mereka tidak ingin aku melakukan hal serupa. Mereka hanya meminta aku tetap dalam keputusanku.
Pada dasarnya mereka menyetujuinya.

Perubahan itu butuh persiapan. Dari pernyataanku hingga akhirnya terwujud, butuh persiapan. Karena perubahan ini bukan hanya untuk satu hari atau beberapa saja, namun perubahan ini untuk selamanya.

Sepuluh tahun yang lalu. Selasa, 4 April 2006.

Kumantapkan hati mulai mengenakannya untuk berangkat menuju sekolah. Banyak teman terkejut melihatnya, menyangka hari itu adalah hari jum'at. Namun, banyak pula teman yang langsung mendo'akan.

Hari itu mulai aku lewati dengan ketenangan. Hari itu adalah hari pertama aku menjalani keputusanku.
Keputusan menggunakan jilbab.

Bukan jilbab fashion, bukan jilbab lebar, bukan jilbab langsung. Jilbab yang kukenakan ialah sebuah kain segiempat sederhana. Karna itu yang nyaman bagiku. Dan bagiku yang terpenting adalah sesuai dengan syariatnya.

Jilbab tidak menunjukkan ilmu agama seseorang. Jilbab adalah kewajiban setiap muslimah.
"Orang yang berjilbab tidak selalu muslimah yang taat, namun muslimah yang taat pasti berjilbab."

Saya hanya berusaha tidak menjadi orang yang fasik, mengetahui tapi tidak mengamalkan. Saya sadar ilmu yang saya miliki masih sangat terbatas dan harus ditingkatkan. Masih harus banyak belajar.

Tak terasa sepuluh tahun saya lalui. Semoga saya tetap istiqomah untuk menjalani hari-hari dalam keputusan ini.

Tulisan ini dibuat dalam rangka menunaikan nazar agar dapat menginspirasi muslimah lainnya. :)






Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...