Minggu, 24 Mei 2015

Pemikir Analitis


Tipe Pemikir Analitis adalah orang-orang pendiam dan tidak banyak bicara. Mereka suka menggali hingga ke dasar masalah – rasa ingin tahu adalah dorongan terbesar mereka. Mereka ingin tahu apa yang menyatukan dunia jauh di dalamnya. Mereka tidak butuh lebih banyak untuk kebahagiaan mereka karena mereka adalah orang-orang yang rendah hati. Banyak ahli matematika, filsuf, dan ilmuwan merupakan tipe ini. Tipe Pemikir Analitis tidak suka kontradiksi dan ketidaklogisan; dengan kecerdasan mereka yang tajam, dengan cepat dan menyeluruh mereka menangkap pola, prinsip, dan struktur. Secara khusus mereka tertarik dengan sifat mendasar segala hal dan penemuan-penemuan teoritis; bagi mereka, tidak penting apakah mereka harus menerjemahkannya menjadi tindakan-tindakan praktis atau membagi pemikiran mereka kepada orang lain. Tipe Pemikir Analitis suka bekerja sendiri; kemampuan mereka untuk berkonsentrasi lebih menonjol dibanding tipe kepribadian yang lain. Mereka terbuka dan tertarik pada informasi baru.

Tipe Pemikir Analitis hanya memiliki sedikit ketertarikan pada masalah sehari-hari – mereka selalu agak seperti „profesor linglung“ yang rumah dan tempat kerjanya berantakan dan hanya mengkhawatirkan diri sendiri dengan hal-hal dasar seperti kebutuhan fisik ketika hal itu menjadi sangat tidak bisa dihindarkan. Pengakuan atas karya mereka oleh orang lain juga memegang peranan penting bagi mereka; secara umum, mereka cukup mandiri dalam hubungan sosial dan sangat mengandalkan diri sendiri. Oleh karena itu tipe Pemikir Analitis sering memberi kesan kepada orang lain bahwa mereka arogan atau congkak – terutama karena mereka tidak ragu untuk melontarkan isi kepala mereka dengan kritik mereka yang biasanya pedas (sekalipun beralasan) dan rasa percaya diri mereka yang tak tergoyahkan. Orang-orang di sekitarnya yang tidak kompeten tidak akan lolos dengan mudah dari mereka. Namun barangsiapa berhasil memenangkan rasa hormat dan ketertarikan mereka akan mendapatkan orang yang jenaka dan sangat cerdas untuk diajak berbincang. Pasangan yang membuat seseorang takjub dengan pengamatannya yang tajam dan selera humornya yang getir.

Butuh waktu sebelum tipe Pemikir Analitis bisa berteman, namun biasanya mereka akan berteman seumur hidup. Mereka hanya butuh sedikit orang di sekitar mereka. Kemampuan yang paling penting bagi mereka adalah kecocokan dan dengan demikian memberi mereka inspirasi. Kewajiban sosial yang terus-menerus dengan cepat membuat mereka jengkel; mereka butuh banyak waktu sendiri dan sering menarik diri dari orang lain. Pasangan mereka harus menghargai ini dan mengerti bahwa ini bukan karena kurangnya kasih sayang. Begitu mereka sudah memutuskan menyukai seseorang, tipe Pemikir Analitis adalah pasangan yang setia dan dapat diandalkan. Namun demikian, Anda jangan mengharapkan romansa dan ekspresi perasaan berlebih dari mereka dan mereka jelas akan lupa ulang tahun pernikahan mereka. Namun mereka selalu siap menyambut malam yang diisi dengan perbincangan menggairahkan dan segelas anggur lezat!


Sumber: http://www.ipersonic.net/id/15.html

Kemarin mencoba mengetes kepribadian via ipersonic (rekomendasi temen), dan hasilnya cukup sesuai. Bisa untuk bahan kontemplasi dan pengingat supaya tidak terlalu berlebihan menjadi tipe yang satu ini. :)

Sabtu, 02 Mei 2015

Pesta Bintang

Bintang. Benda langit yang selalu memancarkan cahaya. Berbeda dengan bulan dan planet lain yang bertugas memantulkan cahaya sang bintang. Secara kasat mata perbedaan bintang dan planet dapat kita lihat dari kerlipan-nya di bumi. Bila sinar itu berkelip pastilah itu bintang, bila sinar itu tidak berkelip bisa jadi itu adalah planet.

Minggu lalu, 25-26 april 2015, saya diajak untuk melihat pesta bintang. Bukan bintang televisi, tapi bintang yang sebenarnya. Kebetulan pada saat itu akan ada hujan meteor. Terbayang indahnya langit ketika saya menerima ajakan itu. Berlokasi di salah satu balai di daerah Cimanggu, Bogor kami tiba disana. Banyak peserta lain yang ikut serta, bahkan anak seusia sekolah dasar-pun ada yang turut hadir. Mereka datang atas keinginan mereka sendiri, dengan diantar orang tuanya.

Disana kami larut dalam diskusi tentang astronomi, tentang benda langit hingga tentang cara mengamati benda langit. Memang saya masih sangat amatir untuk materi ini, tapi dengan diskusi ini banyak hal yang saya pelajari, dari cara mengamati bintang, cara menggunakan peta langit, cara menterjemahkan peta langit, cara menggunakan teleskop, hingga cara merakit teleskop. Sungguh menarik :D. Meski secara keseluruhan pesta bintang kali ini terhitung tidak lengkap karena awan menutupi langit malam itu, namun teori di pesta bintang terasa dapat menebusnya karena setelah mengetahui teori tersebut dimanapun kita berada, kita dapat selalu melihat pesta bintang.

Acara ditutup dan kami-pun beranjak tidur, kami memilih tidur di lapangan terbuka, sambil berharap bintang kan terlihat ketika kami membuka mata. Tapi awan masih menutupi langit hingga pagi tiba. Tak apa, kami cukup puas dengan pesta bintang hari itu. Sampai jumpa di pesta bintang selanjutnya.

 

NB:
Ketika memandang langit entah kenapa lagu itu sering hinggap di pikiranku.
“,,,,
Walau kau kini jauh disana
Kita memandang langit yang sama
Jauh dimata namun dekat dihati”
:D

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...