Rabu, 10 Mei 2017

Sebuah Perjalanan

Hari ini, rabu 10 mei 2017 adalah hari terakhir saya bekerja. Banyak cerita dan rasa yang saya alami selama bekerja di tempat ini. Biarkan itu semua jadi kenangan yang takkan terlupakan dalam hidup saya.

Senin, 17 oktober 2011, hari pertama saya berangkat sebagai karyawan di kantor itu. Tak ada pikiran apa-apa, hanya sekedar mengikuti arus setelah kuliah, ya kerja. Di sana saya mendapatkan banyak teman yang sudah seperti keluarga. Menyenangkan.
Hari-hari diisi dengan tawa canda, tak lupa kadang tangis ikut serta mengisi hari-hari itu. Untuk mencapai target, seringkali harus bekerja di hari sabtu dan atau minggu. Bahkan pernah harus menginap si kantor untuk memenuhi target yang telah disepakati.

Hari ini, semua kenangan itu muncul kembali.

Disaat kami, para karyawan merencanakan liburan bersama. Dari ke pulau seribu Pulau Untung Jawa, ke pemandian air panas sentul, ke Nusa kambangan Cilacap, rafting citatih sukabumi, hingga keliling kota Jogjakarta. Semuanya menyenangkan. Berlibur di sela-sela pekerjaan yang menumpuk, sehingga dinamakan 'escape from the project'.

Hari ini, serasa baru kemarin saya memulainya.

Pergi pagi, pulang petang (P4). Bertemu, berkenalan dengan orang-orang yang senasib nglaju tiap harinya. Bahkan supir dan kenek bis pun sudah hafal dengan jam-jam saya pergi dan pulang, serta kebiasaan saya yang selalu minta duduk (kalo ga duduk, ga naek bis, cari alternatif laen). Memang hanya sekedar hafal wajah, bukan nama. Saya sering dipanggil 'teteh yang dibawah pohon ceri', 'teteh yang pake jilbab', atau hanya sekedar 'mba' atau 'teteh'. Dengan mereka, saya tidak dipanggil 'bu', karena saya masih terlihat sepantaran dengan anak-anak mereka.
Seringkali ketika hari sudah terlalu malam dan bis terakhir telah terlewati, atau ketika jalanan Sukabumi terlalu macet, mereka menawarkan tumpangan berbayar (omprengan) sampai ciawi atau sampai kantor. Saya sangat bersyukur berkenalan dengan mereka. Mereka pun tau kalau saya tidak suka dengan perokok. Mereka selalu menjauhkan diri ketika hendak merokok atau menahan untuk tidak merokok ketika didekat saya dikala kondisi bis penuh.

Serasa baru beberapa hari saya mengenal mereka.

Tukang ojek yang selalu siap sedia ketika melihat saya turun dari bis. Berbincang tentang banyak hal dengan mereka. Sangat menginspirasi saya. Bahkan ada bapak ojek yang sering memberikan saya tebakan, jika saya benar maka beliau mengratiskan ongkos ojeknya. Hihihi. Saya selalu senang berbincang-bincang dengan mereka. Dan lagi-lagi, kami hanya hafal wajah, saya belum sempat menanyakan nama mereka.

Bahagia itu sederhana.

Bertemu dengan owner-owner yang sudah jauh memiliki jam terbang, dengan senior-senior engineer dari berbagai perusahaan, hingga dengan supplier yang tak kalah bersemangat menjelaskan produk yang mereka bawa. Iya, itu semua mengajarkan saya tentang menjadi seorang engineer sejati. Meskipun seringkali beberapa waktu saya merasa sangat minder berhadapan dengan mereka. Tapi saya hanya berfikir, 'kita sama-sama manusia' itu yang bisa membuat saya bertahan.

Curhat tentang beban kerjaan pada senior engineer dikantor. Saya ingat selalu ada tangisan untuk setiap proyek yang saya tangani, minimal satu kali. Hehehe. Tertekan oleh kondisi. Senior dan teman-teman satu divisi yang sangat membantu saya keluar dari tekanan itu. Kadang kesal, kadang marah, tapi ya sudah, memang harus dijalani. 

Semua kenangan itu muncul kembali. Mengingatkan saya bahwa sudah 5 tahun lebih saya berada disana. Waktu yang singkat untuk seorang engineer muda memahami permasalahan di lapangan. Tapi bagi saya cukup untuk menuntut ilmu kembali untuk menyelesaikan masalah di lapangan.

Saya hanya ingin belajar sementara waktu ini.
Karena banyak hal yang seringkali menjadi pertanyaan yang menggaung di kepala saya. 'kenapa begini', 'kenapa begitu'. Saya ingin mencari jawaban atas pertanyaan itu semua. Memanaskan otak kembali. Karena ke-monoton-an ini membuat otak saya serasa berhenti berfikir.

Hanya ingin mewarnai hidup dengan warna lainnya.

Pada intinya, seluruh kegiatan saya selama 5 tahun terakhir takkan pernah terlupakan. Saya sangat berharap silaturahmi ini akan tetap terjaga.
Dan satu hal yang saya usahakan. Memasukkan mereka yang pernah mewarnai hidup saya ke dalam daftar untaian do'a-do'a saya. Semoga kami semua selalu diberikan keberkahan hidup dan selalu berada di jalan yang benar.

Salam sayang, salam sahabat untuk semua orang yang berperan di perjalanan hidup saya, khususnya perjalanan saya di kantor ini.

Sukses untuk kita semua. :)
Semangat!!!

*Terharu banget dapet kue ini... T_T
Makasih banyak tuk Piti, atas segala-galanya. Wish you all the best. Semangat!

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...