Sabtu, 03 Januari 2009

SIAPAKAH AKU??

Hidup di dunia memang tidak mudah, banyak rintangan dan hambatan yang harus kuhadapi. Bukan untuk kuhindari tetapi harus kuhadapi dengan seluruh kekuatanku. Hidup akan terasa sepi bila hati ini tak terisi. Pengisi hati banyak macamnya, harta, wanita dan tahta. Namun apakah yang akan terjadi bila hati ini terisi oleh hal-hal duniawi saja??
HATI INI TERISI OLEH HARTA. Aku fikir: aku kaya, aku memiliki segalanya, aku dapat membeli segalanya dengan segala kekayaan yang aku miliki. Tapi mengapa hati ini terasa sunyi?? Aku masih mencari sesuatu, aku masih belum menemukan sesuatu yang aku butuhkan. Aku masih merasa kesepian, kehampaan, aku membutuhkan orang-orang untuk mengisi hati ini, hingga kusadari TAK SEMUA ORANG MAU DENGAN HARTAKU.
HATI INI TERISI OLEH WANITA. Aku fikir: aku tampan, aku digemari banyak orang, aku mudah mendapatkan orang yang kusukai. Namun mengapa aku tak tenang dengan hati ini?? Aku mendapatkan sebuah kenyataan bahwa TERNYATA ORANG YANG TULUS KUCINTAI TAK MENCINTAIKU.
HATI INI TERISI OLEH TAHTA. Aku fikir: aku mapan, aku telah memiliki pekerjaan yang strategis, aku dihormati banyak orang. Namun mengapa aku masih memiliki kekhawatiran akan ada yang menggulingkan aku dari pekerjaanku sekarang, akan ada orang yang merebut posisi strategisku?? Aku stress, hingga kutemui seorang yang lebih dihormati melebihi aku walau dia tak lebih tinggi derajatnya dibandingkan diriku.Aku pun menyadari TAK SELAMANYA TINGGINYA TAHTA MEMBUAT AKU DIHORMATI ORANG.
Hatiku gundah, hatiku kosong, terkadang aku mengabaikan panggilan hati kecilku, namun itu membuat aku lebih gundah, lebih tak nyaman.
Hingga akhirnya aku menemukan bahwa aku harus SEIMBANG ANTARA KETIGANYA, aku jalani hari-hariku dengan menyeimbangkan ketiga aspek itu. Namun mengapa masih ada yang kurang??? Aku masih merasa TAKUT KEHILANGAN KETIGANYA.
Rasa takut itu mendorongku untuk tetap meneruskan pencarian hati ini. Kucoba mencari, dan terus mencari, meski dalam pencarian ini ada rasa pemberontak yang mengikutiku. Hingga suatu hari kutemui klimaks hidupku.
Aku tahu, aku mulai mengerti, aku mencobai memahami, bahwa AKU ADALAH SEORANG MANUSIA LEMAH DAN HANYA ALLAH SWT YANG DAPAT MENOLONGKU. Baru kusadari aku bukanlah apa-apa, aku bukanlah siapa-siapa dihadapan Allah swt. Allah-lah yang telah mengatur segalanya, Allah tak akan lupa dengan hamba-hambaNya, Allah tak akan menelantarkan hamba-hamba yang mencintaiNya. Mudah bagi Allah untuk mewujudkan segala kegiatan. Kun Fayakun terjadilah apa yang Dia kehendaki. Dan suatu saat nanti AKU AKAN KEMBALI MENGHADAPNYA, AKU HARUS MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SEGALA TINGKAH LAKUKU PADANYA.
Setelah kumangerti kucoba mendekatiNya, memang tak mudah untuk mengubah pola hidupku yang dulu. Namun aku percaya Allah tidak hanya melihat hasil akhir hambanya, tetapi Allah juga melihat proses perubahanku menjadi lebih baik, tak akan kusia-siakan segala yang kumiliki sekarang. AKU HARUS LEBIH BAIK
Dan kini hidupku pun lebih tenang dengan adanya Allah dihatiku.(RHS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...