Sabtu, 28 Maret 2009

AIR RAKSA (MERCURY)

Air Raksa atau Mercury merupakan satu-satunya logam berbentuk cairan, berwarna abu-abu keperakan, mudah menguap pada suhu kamar, dan tidak berbau. Air raksa dapat dijumpai dalam bentuk logam, senyawa turunan anorganik dan organik.
Bahaya Utama Terhadap Kesehatan
Semua bentuk air raksa berpotensi menimbulkan keracunan tetapi toksisitasnya sangat beragam. Senyawa air raksa anorganik adalah yang paling tidak beracun karena tidak mudah diserap. Uap air raksa sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan otak. Senyawa alkyl air raksa adalah yang paling beracun dari semua bentuk air raksa yang dikenal karena merupakan racun bagi semua sel dalam tubuh. Senyawa air raksa dan logam air raksa dapat mengakibatkan antara lain:
- kerusakan susunan saraf pusat (otak).
- kerusakan ginjal.
- kerusakan hati.
- gangguan mental.
- kebutaan.
- gangguan pada system reproduksi (perkembangan janin).
Di lingkungan, air raksa akan dirubah menjadi metil air raksa oleh bakteri dan biasanya terakumulasi dalam tubuh ikan. Bila terpapar air raksa dalam waktu lama (kronis) dapat menyebabkan keracunan merkuri (merkurialism) yaitu tremor pada muka, lengan dan kaki. Pad a kasus yang lebih berat terjadi halusinasi, kehilangan daya ingat, kemerosotan mental, gangguan pada hati dan ginjal. Paparan berulang-ulang dari air raksa dapat menimbulkan sensitisasi. Pada binatang dilaporkan dapat menimbulkan kerusakan pada sistem reproduksi (perkembangan janin). Makanan yang sering tercemar Mercury, misalnya : kerang, ikan dari perairan yang tercemar limbah Mercury serta penggunaan fungisida yang tidak sesuai petunjuk penggunaan.
Tanda & gejala Akut Bila Terpapar Air Raksa :
- Jika terkena mata dapat menyebabkan iritasi dan mata merah.
- Jika terkena kulit dapat menyebabkan iritasi, kemerahan. Dapat diserap melalui kulit dan terjadi reaksi alergi seperti radang kulit (dermatitis), radang otak (encephalitis).
- Jika tertelan dapat menyebabkan rasa logam, rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, haus, mual, muntah, pengeluaran air liur secara berlebihan (salivasi), diare, anemia, kerusakan hati dan ginjal.
- Jika uap air raksa terhirup dapat menyebabkan rasa logam, batuk, demam, mual, muntah, diare, sakit kepala, salvias, penurunan berat badan, depresi, mudah tersinggung, berkurangnya selera makan, cemas dan gangguan mental.
Tindakan Yang Dapat Dilakukan Bila Terpapar Air Raksa
Bila terhirup uap air raksa, korban segera dipindahkan ke tempat yang berudara segar, istirahatkan, pasang masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan. Bila perlu, hubungi dokter terdekat.
Bila terkena kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan, sepatu penderita yang terkontaminasi cuci/bilas dengan sabun dan air mengalir sampai bersih dari air raksa, selama kurang lebih 15 sampai 20 menit. Bila perlu, hubungi dokter.
Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam normal, sambil mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan air raksa sudah tidak ada lagi atau sudah bersih. Bila perlu, hubungi dokter.
Bila tertelan, jika terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah agar muntahan tidak masuk ke saluran pernafasan.
Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke sam ping atau ke satu sisi. Segera korban bawa ke dokter

Menggunakan Raksa dengan Aman
-Hindari kontak langsung ketika bekerja dengan raksa, gunakanlah selalu sarung tangan.
-Simpanlah raksa selalu dalam tempat yang tertutup rapat (bukan wadah dari Aluminum).
-Selalu tambahkan air di atas cairan raksa, kecuali pada raksa yang sudah didaur ulang.
-Jangan sampai menumpahkan raksa. Akan sangat sulit untuk membersihkannya. Gunakanlah raksa sesedikit mungkin.
-Jangan makan atau merokok ketika menggunakan raksa.
-Jangan membakar raksa atau amalgam di dalam kamar atau ruangan tertutup.
-Ketika membakar amalgam (raksa yang bercampur dengan emas (pentol emas)), lakukanlah di luar atau diruangan yang memiliki ventilasi yang baik.
-Ambil posisi berlawanan dengan arah angin ketika membakar amalgam. Jangan menghirup asapnya.
-Informasikan kepada yang lain tentang apa yang boleh dan tidak boleh ketika menggunakan raksa.

3 komentar:

  1. Saya pernah di beri air raksa, mungkin setiap minggu oleh mama angkat saya, saya gak tau itu kegunaanya buat apa, saya gak ngerti saya minum aja , skrng saya tau sangat bahaya, itu kejadian 15tahun lalu, skrng saya suka sakit2tan, bagaimana caranya yaa agar saya normal kembali, atau air raksa itu sudah hilang atau .masih ada di badan saya, jmrin saya chek banyak bgt saya sakit, terutama ginjal saya, skrng masih tahap penyembubam

    BalasHapus
  2. Bagaimana jika air raksa terkena cincin emas,apakah akan mempengaruhi kadar emas? Bagaimana cara untuk mengembalikan warna emasnya lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cincin emas terkena raksa tentu akan berpengaruh pada kadar emas dalam cincin tersebut, dan akan bergantung pada lama waktu kontak antara keduanya.
      Emas yang sudah larut dalam raksa tidak dapat dikembalikan lagi selain dengan proses penguapan raksa, namun perlu diperhatikan resiko dari proses tersebut.
      Bila hendak mengembalikan warna emas dapat dilakukan penyepuhan cincin kembali, namun mungkin tidak akan memberikan kilau warna sama persis seperti sebelumnya.

      Hapus

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...