Sabtu, 15 Agustus 2015

Perjalanan Mencari Rumah

Kebutuhan pokok manusia terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan sandang dan pangan saat ini dapat dikatakan telah terpenuhi. Kebutuhan papan sebenarnya tidak terlalu mendesak untuk dipenuhi saat ini, secara saya masih berada dibawah tanggung jawab orang tua. Namun, melihat kondisi sekarang, dengan harga yang kian meninggi, dengan ketersediaan tanah yang semakin berkurang, saya menyadari bahwa sudah waktunya untuk 'berburu rumah'.

Rumah yang menjadi impian bukan semata melihat dari rumah itu sendiri, tapi harus dilihat dari segala aspek. Rumah impian tiap orang akan berbeda-beda. Bagi saya aspek yang penting untuk rumah impian antara lain:

1. Master plan lingkungan sekitar rumah.
Master plan lingkungan sekitar rumah menjadi pertimbangan pertama ketika menentukan lokasi rumah impian. Mau seperti apa daerah itu kedepannya, jangan sampai lokasi yang dipilih memiliki masalah kedepannya.

2. Akses menuju perumahan.
Akses menuju perumahan itu penting. Secara saya sadar diri mengingat mobil, motor, bahkan sepeda pun saya tidak bisa mengendarainya (kasian banget sih). Akses angkutan umum sangat menjadi pertimbangan penting. Jam operasional angkutan umum juga harus dipertimbangkan, jangan sampai ketika pulang kemaleman tidak ada kendaraan dan memaksa harus jalan kaki.

3. Jarak dengan pusat aktifitas.
Jarak menjadi pertimbangan selanjutnya. Pusat aktifitas saat ini adalah kantor, sehingga jarak antara rumah dan kantor sebisa mungkin masih bisa dicapai maksimum 2-3 jam (kebiasaan PP jakarta-ciawi). Sebenarnya saya tidak terlalu suka dengan rumah yang terlalu dekat kantor, khawatir disuruh lembur terus (haha).

4. Fasilitas umum yang tersedia.
Fasilitas umum seperti masjid atau mushola, lapangan olahraga, rumah sakit, terminal, taman, hingga pusat perbelanjaan penting untuk dipertimbangkan. Lokasi dekat mesjid agar suara azan terdengar dan dapat ikut serta memakmurkan masjid. Ketersediaan fasilitas tersebut menjadi pelengkap rumah idaman.

5. Developer yang membangun.
Bagi saya ini penting untuk mengetahui kualitas rumah yang dibangun. Spesifikasi material rumahpun harus dipertimbangkan demi umur rumah yang tahan lama.

6. Desain rumah.
Desain rumah sebenarnya tidak terlalu penting diperhatikan ketika awal memburu rumah. Desain dapat diubah seiring berjalannya waktu. Namun saat ini beberapa perumahan (khususnya cluster) tidak memperbolehkan untuk merubah desain tampilan tampak depan, sehingga desain awal dapat dijadikan pertimbangan juga.

Tambahan khusus rumah yang menjadi impian saya antara lain:
- Punya kolam ikan atau sejenisnya,
- Punya spot untuk bisa menikmati pesta bintang dan bulan,
- Punya area untuk latihan memanah,
- Menerapkan sistem bangunan rumah hijau (aspek persampahan, air bersih, air kotor, air hujan, hingga udara)

Pada akhirnya harus kita sadari, sebenarnya rumah hanyalah sebuah fasilitas, yang paling penting adalah isi dari rumah itu sendiri. Rumah idaman sejatinya adalah tempat kita bersama membangun keluarga yang bahagia. Semoga suatu hari nanti saya bisa mewujudkan rumah impian ini.

Mari mulai berburu rumah! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...