Minggu, 18 Januari 2015

Di Proyek ini Saya Belajar....


Menjadi seorang Engineer. Insinyur. Ternyata memiliki tantangan yang berbeda-beda.

Menjadi konsultan bidang MEP bukan perkara mudah. Tak ada dunia teknik yang mudah. Yang menurut saya paling rumit menjadi konsultan MEP adalah karena berbagai disiplin ilmu teknik yang berbeda: Mesin, Elektrikal, Elektronik, Sanitari, dan Pemadam kebakaran ada disini. Memang akan dibagi per divisi sesuai jurusan kita, tapi kita harus mencoba mempelajari dasar-dasar ilmu yang lainnya. Bukan apa dan mengapa harus mempelajarinya, ini lebih karena ketika kita mewakili rapat atas nama kantor, kita diharuskan bisa menjawab permasalahan-permasalahan terkait MEP, bukan sekedar divisi kita saja. Oke, disini saya mulai belajar.

Tidak ada senior yang tidak melewati tahap junior. Dulu di beberapa proyek sebelumnya saya suka ikut rapat untuk menjelaskan sistem yang saya dan tim buat untuk proyek. Hanya sebagai pelengkap. Tapi disini saya dituntut untuk tidak sekedar mengetahui sistem yang divisi saya buat, tapi seluruh divisi, seluruh MEP. Hmm... oke disini saya belajar. Meskipun terasa sangat berat, disertai tekanan dari berbagai macam pihak.

Semua rasa ada disini. Air mata sudah sekian kali jatuh membasahi kertas-kertas ini. Tapi tak jarang senyum dan tawa juga menghiasi perjalanan proses pembelajaran ini. Dan saya menikmatinya meskipun hanya sekedar memuaskan rasa penasaran akan dasar-dasar ilmu ME lainnya.

Di proyek ini saya belajar. Bahwa diantara MEP, arsitek, dan struktur merupakan sebuah kesatuan dengan tujuan yang sama, membangun gedung. Tak ada yang utama dibandingkan yang lainnya, semua penting, meskipun pada akhirnya akan ada yang mengalah dalam sebuah permasalahan, namun disini saya belajar bahwa permasalahan akan cepat teratasi ketika kita mengoordinasikan dengan seluruh pihak dan perlunya sikap pengertian antar bidang.
Seperti contoh permasalahan tinggi bersih area parkir yang kurang akibat dimensi ducting yang besar dan balok yang besar juga. Berbagai macam opsi muncul, dari perubahan layout ducting hingga usulan ducting yang menembus balok. Bila tidak ada koordinasi maka akan ada masalah pada saat pembangunan. Di proyek ini saya belajar akan pentingnya koordinasi dan kejujuran akan prediksi masalah yang akan timbul. Serta cara terbaik mengatasi masalah yang ada.

Koordinasi akan sangat optimal ketika pihak owner ikut memahami permasalahan. Disini saya melihat pentingnya tim owner yang terdiri dari arsitek, struktur, dan MEP agar didapatkan hasil terbaik dari seluruh opsi-opsi yang ada. Disini saya belajar menghargai dan memahami bahwa ini adalah hasil bersama, bukan karena salah satu pihak, tapi seluruh pihak yang termasuk dalam tim yang terdiri dari pihak owner dan konsultan ikut terlibat. Koordinasi ini juga sangat erat kaitannya dengan metode komunikasi. Memang di awal terasa berlebihan ketika tim owner mengusulkan membuat grup whatsapp, tapi seiring berjalannya waktu, sangat terbukti efektif dalam mengoordinasikan masalah yang ada sehingga cepat selesai. Memang sebelumnya ada metode koordinasi yang menggunakan email, namun email lebih membutuhkan waktu untuk mengunggah, mengunduh, dan menjawab masalah yang disampaikan. Dibandingkan whatsapp yang tinggal langsung foto dan unggah, selain itu juga otomatis diketahui apakah pesan sudah dibaca atau belum. Memang dibeberapa waktu pernah mengganggu saat istirahat dan waktu libur. Apalagi ketika dateline penyerahan gambar, konsultan selalu diburu tim owner, haha... Disini saya belajar pentingnya komunikasi yang baik dan efektif serta bersahabat sehingga tidak menimbulkan kesan kaku tapi tetap saling menghargai.

Di proyek ini saya belajar, untuk berani berpendapat, berani berbicara. Karena sejujurnya dulu saya lebih suka bekerja dibalik layar, tapi sekarang saya menikmatinya meskipun Bahasa Inggris yang saya gunakan tidak sebaik orang lain.

Saat ini tahap desain sudah selesai. Sekarang kita bisa sedikit bernafas lebih tenang karena gedung ini sedang dibangun. Saat ini waktunya mengecek pekerjaan kontraktor, mengawal desain yang kita buat sebelumnya. Disini saya belajar mengecek tiap item yang diajukan kontraktor, mulai dari tipe, spesifikasi, surat dukungan, hingga distributor-distributor terkait.

Di proyek ini saya belajar, dan saya menikmati proses ini. Proses menjadi engineer seutuhnya.

Hal ini benar-benar akan menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk saya.

Tak lupa saya berharap gedung yang kami rancang ini memiliki manfaat yang besar bagi kebaikan lingkungan sekitar, sehingga ini jadi salah satu bentuk aplikasi ilmu yang bermanfaat.

Di proyek ini saya belajar. Ya, saya belajar di proyek ini. Proyek Lot 10.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

Terima kasih tim Lot 10 atas kerjasama yang baik ini.

Tahun 2017, kita tunggu pembukaan gedung ini.

2 komentar:

Disewakan Khusus Untuk Mahasiswa

 Berawal dari kebutuhan survei suatu lokasi, saya membeli beberapa alat, antara lain: 1. Alat pengukur curah hujan NETA 250 2. Thermometer, ...